Pertanian & Perikanan - Cara Sempurna Budidaya Tembakau

Syarat Tumbuh
Tanaman tembakau tumbuh optimal di tempat ber iklim tropis dengan suhu maksimal 21-27˚ Celcius dengan curah hujan rata-rata 1500-2000 mm/tahun. Kelembapan udara yang baik untuk budidaya yaitu antara 50-70 % dengan penyinaran sinar matahari yang cukup. Tanah yang baik untuk budidaya mempunyai tekstur tanah liat berpasir, gembur, mempunyai drainase baik serta mempunyai kadar keasaman tanah (pH ) antara 5.5-6.5.

Pengolahan Tanah
Tanaman tembakau tumbuh baik dilahan persawahan serta lahan tegalan dengan jalan masuk drainese yang baik. Pengolahan tanah diawali dengan pencucian lahan dari sisa-sisa tumbuhan serta gulma (rumput liar) yang tumbuh di lahan. Pengolahan tanah sanggup dilakukan dengan cara di cangkul atau dengan memakai mesin (bajak), fungsi dari pembajakan yaitu untuk meremahkan serta meratakan tanah. Pembajakan tanah juga berfungsi guna mengemburkan tanah biar gampang di tanami. Selanjutnya buat bedengan dengan ukuran bedengan 120 cm x 10 cm dengan jarak antar bedengan 50 cm.

Persiapan Tanam

Persiapan Benih
Pilih benih jenis varietas yang bermutu serta mempunyai hasil produksi yang tinggi menyerupai varietas tembakau virginia, tembakau burley, tembakau ranjangan temanggung, tembakau rajangan madura, varietas bibit unggul TV38XG serta varietas F1K. Pilih jenis varietas yang terang asal-usul indukannya usahakan yang bersertifikat. Benih tidak tercampur benda gila menyerupai biji gulma serta tumbuhan lain. Benih tidak rusak, mempunyai bentuk serta warna yang seragam serta mempunyai daya kecambah lebih dari 85%. Pilih jenis varietas yang tahan serta toleran terhadap hama serta penyakit.

Persemaian Benih Tembakau
Setelah benih siap, selanjutnya lakukan persemaian benih. Sebelum melaksanakan penyemaian, buatlah lahan semai berupa bedengan dengan ukuran lebar sekitar 1-2 meter, tinggi sekitar 50-80 cm serta sekitar 5-6 meter untuk panjangnya, lalu beri plastik bening sebagai naungan supaya bibit nantinya terkena sinar matahari secara langsung.

Setelah 5 hari atau seminggu sesudah media semai dibuat, selanjutnya taburkan benih pada bedengan. Lakukan penyiraman dengan memakai gembor setiap pagi serta sore hari. Setelah bibit berumur sekitar 35-50 hari, bibit siap di pindah tanamkan ke lahan tanam.

Penanaman Tembakau
Penanaman tembakau dilakukan pada awal animo penghujan atau simpulan animo kemarau. Waktu penanaman tersebut yaitu dilakukan pada sore hari untuk menghindarkan bibit layu alasannya sinar matahari yang berlebih.

Tembakau ditanam dengan memakai sistem pagar ganda dengan kedalaman tanam sebatas pangkal batang. Biasanya contoh tanam yang dipakai oleh banyak petani Indonesia yaitu memakai jarak tanam sekitar 100 cm x 50 cm atau 100 cm x 45 cm dengan populasi bibit 33.000 per hektar lahan.


Pemeliharaan Tanaman Tembakau
Pemeliharaan tumbuhan tembakau meliputi:

Penyulaman
Penyulaman atau penggantian dilakukan pada tumbuhan yang mati atau tumbuhan yang tidak tumbuh dengan optimal. Penyulaman ini dilakukan tidak lebih dari 5-7 hari sesudah tanam.
Penyiraman
Penyiraman dilakukan sampai tumbuhan berumur sekitar 30-45 hari sesudah tanam dengan cara gembor pada pagi serta sore hari biar media tanam tetap lembab.
Penyiangan
Lakukan penyiangan pada tumbuhan pengganggu yang ada disekitar tumbuhan tembakau dengan dicabut secara manual ataupun sanggup juga memakai pestisida.
Pembubunan
Pembubunan bertujuan untuk menggemburkan tanah dengan cara menaikkan tanah yang longsor akhir penyiraman pribadi ke tanaman.
Pemupukan
Pemupukan dilakukan sebanyak 3 kali selama masa tanam. Pupuk yang dipakai sanggup berupa pupuk organik menyerupai pupuk kompos atau pupuk anorganik menyerupai Urea, TSP serta KCl. Pemberian pupuk tersebut dilakukan dengan cara dimasukkan dalam lubang atau dengan cara tunggal disekitar tumbuhan tembakau.

Hama & Penyakit Tembakau 
Hama 
  • Ulat Grayak ( Spodoptera litura )  Pengendalian: Pangkas serta bakar sarang telur serta ulat, penggenangan sesaat pada pagi/sore hari , semprot Natural VITURA
  • Ulat Tanah ( Agrotis ypsilon ) Gejala : Pengendalian: pangkas daun sarang telur/ulat, .
  • Ulat penggerek pucuk ( Heliothis sp. ) Pengendalian: kumpulkan serta musnahkan telur / ulat, sanitasi kebun, semprot PESTONA.
  • Nematoda ( Meloydogyne sp. ) Gejala : Pengendalian: perbaiki sanitasi kebun, proteksi GLIO diawal tanam, PESTONA
  • Kutu – kutuan ( Aphis Sp, Thrips sp, Bemisia sp.) Pengendalian: gunakan predator Koksinelid, Natural BVR.
Penyakit
  • Hangus batang ( damping off ) Pengendalian : cabut tumbuhan yang terjangkit lalu bakar, pencegahan awal dengan Natural GLIO.
  • Lanas Pengendalian: cabut tumbuhan yang terjangkit serta bakar, semprotkan Natural GLIO.
  • Patik daun : Pengendalian: desinfeksi bibit, renggangkan jarak tanam, olah tanah intensif, gunakan air bersih, bongkar serta bakar tumbuhan yang terserang, semprot Natural GLIO.
  • Bercak coklat : Pengendalian: cabut serta bakar tumbuhan yang terserang.
  • Busuk daun : Pengendalian: cabut serta bakar tumbuhan terserang, semprot Natural GLIO.
Cara Panen.
Daun tembakau baiknya dipetik pada ketika sore hari, untuk memperoleh kadar pati yang tinggi. Pengambilan daun tembakau dimulai dari penggalan bawah diubahsuaikan dengan tingkat Kematangan daun. Cara mengambilnya yaitu dengan mematahkan pangkal daun kearah samping serta pastikan penggalan kulit batang tidak terbawa. Daun tembakau yang telah dipanen dikumpulkan menjadi satu serta dibungkus dengan karung goni.

Selamat Mencoba....

Komentar