Syarat tumbuh
Bawang daun sanggup tumbuh di dataran rendah maupun di dataran tinggi.dengan ketinggian sekitar 250-1500 meter diatas permukaan laut. Curah hujan yang cocok untuk bawang daun yaitu 150-200 mm per tahun dengan suhu udara berkisar antara 18-25 derajat celcius. Tanah yang cocok untuk budidaya bawang daun yaitu tanah yang mempunyai Kadar keasaman antara 6,5-7,5 serta mempunyai kandungan unsur hara yang banyak.
Pembibitan
Langkah yang pertama untuk memulai budidaya bawang daun yaitu pembibitan. Bibit budidaya bawang daun sanggup berasal dari biji atau dari tunas anakan (stek tunas). Pilih bibit yang mempunyai sifat unggul serta tahan terhadap serangan hama penyakit. Pastikan juga bibit bawang daun terbebas dari hama penyakit semoga tidak rugi.
*Baca Juga : Langkah Tepat Budidaya Bawang Merah Agar Hasil Lebih Optimal
Penyemaian Benih
Bibit yang berasal dari bibit stek batang sanggup pribadi ditanam di lahan yang telah di sediakan. Jika bibit berasal dari biji, maka harus disemai terlebih dahulu. Media semai berupa adonan dari tanah yang sudah digemburkan dengan pupuk sangkar dengan perbandingan 1:1. Kemudian tebar bibit secara merata serta tutupi dengan lapisan tanah (tidak terlalu tebal serta tidak terlalu tipis). Kemudian siram secukupnya hingga bibit tumbuh serta siap dipindakan.
Persiapan Lahan
Tanah yang cocok untuk budidaya bawang daun merupakan tanah yang gembur serta banyak humus. Selanjutnya tanah untuk budidaya bawang daun di gemburkan serta diolah. Sebaiknya pengolahan tanah dilakukan 15-30 hari sebelum tanam, tanah lahan untuk budidaya bawang daun diolah dengan dicampur Pupuk Organik. Selanjutnya buat bedengan untuk budidaya bawang daun selebar kurang lebih 0,6-1,2 m. Jangan lupa buat parit dengan lebar 20-30 cm di antara bedengan . Lakukan pengapuran kalau tanah daerah budidaya mempunyai pH kurang dari 6.5. Pengapuran memakai 1-2 ton/ha kapur dolomit yang dicampur merata dengan tanah pada kedalaman 30 cm. Lalu buat lubang tanam dengan jarak antar lubang 20 x 20 cm dengan kedalaman 10 cm.
Penanaman
Pemeliharaan yang sanggup dilakukan pada budidaya bawang daun salah satunya yaitu penyulaman. Penyulaman dalam budidaya bawang daun dilakukan paling usang 15 hari sesudah masa tanam. Penyiangan gulma dilakukan dua kali, yaitu ketika tumbuhan berumur 3-4 ahad serta 6 ahad dengan cangkul/kored. Sambil melaksanakan penyiangan lakukan juga pengangiran. Bila terlihat tanah kekurangan air maka perlu dilakukan penyiraman. Dalam budidaya bawang daun perlu dilakukan penyiraman tanah di sekitar tumbuhan hingga berair serta merata. Tanah juga harus digemburkan ketika terjadi pemadatan, pemadatan terjadi akhir pengeringan tanah oleh sinar matahari. Lakukan pemupukkan ketika tumbuhan berusia 21 hari serta pada ketika berumur 42 hari. Pemupukkan sanggup memakai pupuk urea atau dengan memakai pupuk yang lain.
*Baca Juga : Cara Tepat Budidaya Tanaman Mawar
Hama & Penyakit Bawang Daun
Hama yang menyerang tumbuhan bawang daun antara lain ulat tanah (Agrotis ipsilon). Hama ulat tanah sanggup menciptakan tumbuhan bawang daun menjadi rebah. Pangkal batang bawang daun yang diserang akan terdapat bekas gigitannya. Bahkan batang sanggup hingga terpotong hingga putus. Lalu daun-daun yang berlubang sering disebabkan oleh ulat penggerek daun (Spodoptera eaygua). Saat tumbuhan masih kecil pengerek daun meletakkan telur di daun, kemudian ulatnya menetas kemudian memakan daun terutama dari cuilan pinggir serta bawah. Pengendaliannya dengan menyemprotkan insektisida organik ANTILAT 4 hari sekali, takaran 4 tutup botol per 17 liter air.
Adapun penyakit yang sering muncul dalam budidaya bawang daun yaitu basi batang lunak. Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Erwinia carotovora. Ciri batang yang terjangkit yaitu busuk, basah, serta mengeluarkan anyir tak enak. Pengendaliannya yaitu dengan menyemrotkan NOPATEK 4 hari sekali, takaran 4 tutup botol per 17 ltr air atau dengan rotasi tanaman. Rotasi tumbuhan dibutuhkan sanggup memutus daur hidup penyakit. Penyebab penyakit ini yaitu lingkungan yang kotor serta lembab.
Panen
Panen bawang daun dilakukan pada ketika bawang daun berusia sekitar 2 – 2,5 bulan sesudah tanam. Pemanenan bawang daun dilakukan dengan cara rumpun tumbuhan bawang daun dibongkar dengan cangkul atau kored, kemudian akar dibersihkan dengan air serta diikat, kemudian tumbuhan bawang daun siap untuk dikonsumsi atau dipasarkan. Minimalkan kerusakkan ketika memanen guna mengurangi kerugian. Selamat mencoba...
Bawang daun sanggup tumbuh di dataran rendah maupun di dataran tinggi.dengan ketinggian sekitar 250-1500 meter diatas permukaan laut. Curah hujan yang cocok untuk bawang daun yaitu 150-200 mm per tahun dengan suhu udara berkisar antara 18-25 derajat celcius. Tanah yang cocok untuk budidaya bawang daun yaitu tanah yang mempunyai Kadar keasaman antara 6,5-7,5 serta mempunyai kandungan unsur hara yang banyak.
Pembibitan
Langkah yang pertama untuk memulai budidaya bawang daun yaitu pembibitan. Bibit budidaya bawang daun sanggup berasal dari biji atau dari tunas anakan (stek tunas). Pilih bibit yang mempunyai sifat unggul serta tahan terhadap serangan hama penyakit. Pastikan juga bibit bawang daun terbebas dari hama penyakit semoga tidak rugi.
*Baca Juga : Langkah Tepat Budidaya Bawang Merah Agar Hasil Lebih Optimal
Penyemaian Benih
Bibit yang berasal dari bibit stek batang sanggup pribadi ditanam di lahan yang telah di sediakan. Jika bibit berasal dari biji, maka harus disemai terlebih dahulu. Media semai berupa adonan dari tanah yang sudah digemburkan dengan pupuk sangkar dengan perbandingan 1:1. Kemudian tebar bibit secara merata serta tutupi dengan lapisan tanah (tidak terlalu tebal serta tidak terlalu tipis). Kemudian siram secukupnya hingga bibit tumbuh serta siap dipindakan.
Persiapan Lahan
Tanah yang cocok untuk budidaya bawang daun merupakan tanah yang gembur serta banyak humus. Selanjutnya tanah untuk budidaya bawang daun di gemburkan serta diolah. Sebaiknya pengolahan tanah dilakukan 15-30 hari sebelum tanam, tanah lahan untuk budidaya bawang daun diolah dengan dicampur Pupuk Organik. Selanjutnya buat bedengan untuk budidaya bawang daun selebar kurang lebih 0,6-1,2 m. Jangan lupa buat parit dengan lebar 20-30 cm di antara bedengan . Lakukan pengapuran kalau tanah daerah budidaya mempunyai pH kurang dari 6.5. Pengapuran memakai 1-2 ton/ha kapur dolomit yang dicampur merata dengan tanah pada kedalaman 30 cm. Lalu buat lubang tanam dengan jarak antar lubang 20 x 20 cm dengan kedalaman 10 cm.
Penanaman
- Pindahkan bibit daun ke lahan penanaman untuk budidaya bawang daun sesudah berumur 2 bulan (tingginya 10-15 cm).
- Waktu tanam yang sempurna yaitu di awal animo hujan atau awal kemarau.
- Sebelum ditanam di lahan, bibit bawang daun dicabut dengan hati-hati, kemudian potong sebagian akar serta daun.
- Rendam bibit dalam fungisida dengan konsentrasi rendah (30%-50% dari takaran yang dianjurkan) selama 10-15 menit.
- Tanam bibit bawang daun dalam lubang tanam yang sudah disediakan, kemudian padatkan tanah disekitar pangkal bibit bawang daun atau pada cuilan akar supaya bibit tidak simpel roboh.
Pemeliharaan yang sanggup dilakukan pada budidaya bawang daun salah satunya yaitu penyulaman. Penyulaman dalam budidaya bawang daun dilakukan paling usang 15 hari sesudah masa tanam. Penyiangan gulma dilakukan dua kali, yaitu ketika tumbuhan berumur 3-4 ahad serta 6 ahad dengan cangkul/kored. Sambil melaksanakan penyiangan lakukan juga pengangiran. Bila terlihat tanah kekurangan air maka perlu dilakukan penyiraman. Dalam budidaya bawang daun perlu dilakukan penyiraman tanah di sekitar tumbuhan hingga berair serta merata. Tanah juga harus digemburkan ketika terjadi pemadatan, pemadatan terjadi akhir pengeringan tanah oleh sinar matahari. Lakukan pemupukkan ketika tumbuhan berusia 21 hari serta pada ketika berumur 42 hari. Pemupukkan sanggup memakai pupuk urea atau dengan memakai pupuk yang lain.
*Baca Juga : Cara Tepat Budidaya Tanaman Mawar
Hama & Penyakit Bawang Daun
Hama yang menyerang tumbuhan bawang daun antara lain ulat tanah (Agrotis ipsilon). Hama ulat tanah sanggup menciptakan tumbuhan bawang daun menjadi rebah. Pangkal batang bawang daun yang diserang akan terdapat bekas gigitannya. Bahkan batang sanggup hingga terpotong hingga putus. Lalu daun-daun yang berlubang sering disebabkan oleh ulat penggerek daun (Spodoptera eaygua). Saat tumbuhan masih kecil pengerek daun meletakkan telur di daun, kemudian ulatnya menetas kemudian memakan daun terutama dari cuilan pinggir serta bawah. Pengendaliannya dengan menyemprotkan insektisida organik ANTILAT 4 hari sekali, takaran 4 tutup botol per 17 liter air.
Adapun penyakit yang sering muncul dalam budidaya bawang daun yaitu basi batang lunak. Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Erwinia carotovora. Ciri batang yang terjangkit yaitu busuk, basah, serta mengeluarkan anyir tak enak. Pengendaliannya yaitu dengan menyemrotkan NOPATEK 4 hari sekali, takaran 4 tutup botol per 17 ltr air atau dengan rotasi tanaman. Rotasi tumbuhan dibutuhkan sanggup memutus daur hidup penyakit. Penyebab penyakit ini yaitu lingkungan yang kotor serta lembab.
Panen
Panen bawang daun dilakukan pada ketika bawang daun berusia sekitar 2 – 2,5 bulan sesudah tanam. Pemanenan bawang daun dilakukan dengan cara rumpun tumbuhan bawang daun dibongkar dengan cangkul atau kored, kemudian akar dibersihkan dengan air serta diikat, kemudian tumbuhan bawang daun siap untuk dikonsumsi atau dipasarkan. Minimalkan kerusakkan ketika memanen guna mengurangi kerugian. Selamat mencoba...
Komentar
Posting Komentar