Pertanian & Perikanan - Cara Sempurna Budidaya Belut



Belut merupakan hewan air yang berbeda dengan jenis ikan lainnya yang sanggup hidup di dalam lumpur dengan sedikit air. Binatang ini mempunyai dua sistem pernapasan yang sanggup membuatnya bertahan dalam kondisi tersebut. Saat ini budidaya belut mulai digemari seiring dengan banyaknya undangan dan ketersediaan belut dipasar.

Kali ini kita akan membahas ihwal cara budidaya belut di kolam. Berikut ini tahapan dalam budidaya belut yang benar :

Memilih Bibit Belut


Pilih bibit belut yang mempunyai kriteria berikut ini :
 
  - Ukurannya bibitnya sama
  - Gerakannya lincah
  - Tidak cacat atau luka secara fisik
  - Bebas dari penyakit

Menyiapkan Kolam Budidaya Belut


Kolam sanggup dibentuk dengan banyak sekali macam ukuran, sesuai dengan keadaan ruang dan kebutuhan. Tapi, sebaiknya bak dibentuk dengan ukuran 3x4x1 meter, biar tidak terlalu padat & sanggup mengurangi resiko kanibal. Buat lubang pengeluaran dengan pipa yang besar biar memudahkan ketika penggantian media tumbuh.

Untuk bak tembok yang masih baru, sebaiknya dikeringkan dulu selama beberapa minggu. Kemudian di rendam dengan air dan tambahkan daun pisang, sabut kelapa, atau pelepah pisang. Cuci minimal sebanyak 3x atau hingga bacin semennya hilang.

*Baca Juga : Panduan Lengkap Budidaya Ikan Mas di Kolam Agar Hasil Melimpah

Media Tumbuh Untuk Budidaya Belut

Beberapa material yang sanggup dijadikan materi menciptakan lumpur/media tumbuh : lumpur sawah, kompos, humus, pupuk kandang, sekam padi, jerami padi, pelepah pisang, dedak, tumbuhan air, dan mikroba dekomposer.

Berikut ini langkah-langkah menciptakan media tumbuh untuk budidaya belut :
  • Bersihkan dan keringkan kolam. Kemudian letakkan jerami padi yang telah dirajang pada dasar bak setebal -+ 20 cm.
  • Letakkan pelepah pisang yang telah dirajang setebal 6 cm, di atas lapisan jerami.  
  • Campurkan dengan pupuk sangkar (kotoran kerbau atau sapi), pupuk kompos atau tanah humus setebal 20-25 cm, di atas pelepah pisang. Pupuk organik berkhasiat untuk memicu pertumbuhan biota yang sanggup menjadi masakan alami bagi belut.
  • Siram lapisan media tumbuh dengan cairan bioaktivator atau mikroba dekomposer, contohnya larutan EM4.
  • Timbun dengan lumpur sawah atau lumpur rawa setebal 10-15 cm. Biarkan media tumbuh selama 1-2 ahad biar terfermentasi sempurna.
  • Alirkan air higienis selama 3-4 hari pada media tumbuh yang telah terfermentasi untuk membersihkan racun. Setel besar debit air, jangan terlalu deras biar tidak erosi.
  • Langkah terakhir, genangi media tumbuh tersebut dengan air bersih. Kedalaman air sekitar 5 cm dari permukaan. Pada bak tersebut sanggup diberikan tumbuhan air menyerupai eceng gondok.

Setelah langkah-langkah di atas tepenuhi, maka beri lapisan media tumbuh/lumpur setebal -+ 60 cm.

Penebaran Bibit & Pengaturan Air

Bibit belut tidak eksklusif dimasukkan. Biarkan media bak selama 2 ahad biar terjadi fermentasi. Media yang sudah terfermentasi akan menyediakan sumber pakan aksesori untuk ternak belut nantinya secara alami menyerupai jentik-jentik nyamuk, zooplankton, cacing, dll. Setelah itu gres bibit belut dimasukkan. Lakukan penebaran bibit belut pada pagi atau sore hari, biar belut tidak stres.

Atur sirkulasi air, jangan terlalu deras (air menyerupai genangan sawah) yang penting terjadi sirkulasi air. Atur juga kedalaman air, hal ini kuat terhadap bentuk badan belut. Air yang terlalu dalam akan menciptakan belut banyak bergerak untuk mengambil oksigen dari permukaan air, sehingga belut akan lebih kurus.

Pemberian Pakan


Jika terlambat menawarkan pakan pada belut, maka sanggup berakibat fatal. Terutama pada belut yang gres ditebar. Secara umum belut membutuhkan jumlah pakan sebanyak 5-20% dari bobot tubuhnya setiap hari.

*Baca Juga : Cara Tepat Budidaya Ikan Sidat

Berikut kebutuhan pakan harian untuk bobot populasi belut 10 kg :

 - Umur 0-1 bulan : 0,5 kg
 - Umur 1-2 bulan : 1 kg
 - Umur 2-3 bulan : 1,5 kg
 - Umur 3-4 bulan : 2 kg

Pakan untuk belut sanggup berupa pakan hidup atau pakan mati. Untuk belut yang masih kecil diberi masakan berupa : zooplankton, cacing, kutu air (daphnia/moina), cacing, kecebong, larva ikan, dan larva serangga. Sedangkan belut yang sudah remaja sanggup diberi masakan berupa : ikan, katak, serangga, kepiting yuyu, bekicot, belatung, dan keong. Pemberian pakan hidup sanggup dilakukan 3 hari sekali.

Sedangkan untuk pakan mati sanggup diberi bekicot yang sudah dicincang, ikan rucah, kepiting yuyu yang sudah dicincang, atau pelet. Pakan mati untuk budidaya belut sebaiknya diberikan sehabis direbus terlebih dahulu. Pemberian pakan mati sanggup dilakukan sebanyak 1-2 kali setiap hari. Pemberian pakan akan lebih efektif pada sore atau malam hari.


Panen

Tidak ada batasan seberapa besar ukuran belut dikatakan siap konsumsi. Secara umum, pasar domestik biasanya menginginan belut yang ukurannya lebih kecil, sedangkan pasar ekspor menginginkan ukuran yang lebih besar. Untuk pasar domestik, usang pemeliharaan pembesaran sekitar 3-4 bulan, sedangkan untuk pasar ekspor 3-6 bulan/lebih.

Ada 2 cara dalam memanen belut ialah Panen Sebagian & Panen Total. Panen sebagian dilakukan dengan cara memanen semua belut, kemudian belut yang masih kecil di pisahkan untuk di pelihara kembali. Sedangkan pemanenan total biasanya dilakukan pada budidaya belut intensif, dimana sumbangan pakan dan metode budidaya dilakukan secara cermat. Sehingga belut yang dihasilkan mempunyai ukuran yang lebih seragam.



Demikian pembahasan ihwal "Cara Tepat Budidaya Belut". Terima kasih telah berkunjung..
Semoga bermanfaat!! Selamat mencoba..




Komentar