Jual Waring Ikan - Jelawat Dengan Mudah!!


Halo para pecinta budidaya ikan… Kali ini kami akan membahas perihal Cara Jelawat Dengan Mudah. Mungkin iantara pembaca ada yg belum mengenal ikan jelawat? Kalau demikian simak pembahasan berikut.

Tentang Ikan Jelawat (Leptobabus hoevani, Blkr) atau yg lebih dikenal dengan sebutan ikan kelemak (Sumatera) atau ikan menjuhan (Kalimantan Tengah) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yg banyak ditemui di sungai dan daerah genangan air daerah tengah hingga hilir, bahkan di kepingan muara sungai. Habitat yg disukainya yakni anak – anak sungai yg berlubuk dan berhutan di kepingan pinggirnya, terutama pohon – pohon yg buahnya sanggup mereka makan bila jatuh ke air menyerupai tengkawang, biji karet atau bunga – bunga di permukaan air.

Biasanya ikan Jelawat berupaya untuk menuju ke hulu sungai pada setiap permulaan ekspresi dominan hujan (Oktober -Februari) yakni ketika permukaan air mulai naik dengan tujuan untuk berpijah di muara – muara sungai, dan bila permukaan air mulai turun atau pada awal ekspresi dominan kemarau mereka akan berupaua kembali ke hilir. Anak jelawat banyak dijumpai didaerah genangan dari Daerah Aliran Sungai (DAS). Disaat air menyusut, anakan dari ikan jelawat secara bergerombol berupaya kea rah kepingan hulu sungai.

Ikan Jelawat hidup normal dan tumbuh dengan baik di perairan yg bersuhu 26 – 28.5℃, oksigen terlarut 5 – 7 ppm dan pH air 7.0 – 7,5. Namun demikian ikan jelawat sanggup hidup pada suhu 25 – 37 ℃,oksigen terlarut 5 – 7 ppm dan pH air 5 – 7, serta pada perairan yg kurang subur hingga sedang. Ikan ini dijumpai di beberapa sungai di Sumatera dan Kalimantan serta daerah Asia Tenggara lainnya menyerupai Malaysia, Vietnam, Thailand & Kamboja.


Ikan Jelawat tidak terlalu popular menyerupai ikan mas, nila, patin, hanya dikenal pada kalangan tertentu, hal ini disebabkan ikan ini tidak ditemukan disetiap daerah & hanya ada di daerah asalnya, yaitu Nanggroe Aceh Darusssalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan & Kalimantan Timur. Didaerah ini, ikan jelawat sangat digemari bahkan di beberapa negara tetangga menyerupai Malaysia & Brunei, sehingga ikan jelawat mempunyai potensi hemat urgent, bahkan sanggup dimasukkan dalam kategori komoditas ekspor potencial.

Secara morfologi, ikan ini mempunyai bentuk tubuh agak lingkaran & memanjang, mencerminkan bahwa ikan ini termasuk perenang cepat.

Pada kepingan kepala sebelah atas agak mendatar, lisan berukuran sedang, garis literal tidak terputus, kepingan punggung berwarna perak kehijauan & kepingan perut putih keperakan, pada sirip dada & perut terdapat warna merah gurat sisi melengkung agak ke bawah & berakhir pada kepingan ekor bawah yg berwarna kemerah-merahan, mempunyai 2 pasang sungut. Panjang maksimum ikan ini sanggup mencapai 100 cm dengan berat 10kg. Diperairan Muara tebo & Jambi, Ikan Jelawat memijah secara alami bobotnya 3,7 – 5 kg, dengan ukuran panjang 46 – 58 cm, sedangkan di Sungai Tembeling, Malaysia bobot rata – rata ikan jelawat yg memijah yakni 2,5kg.

Perlu diketahui, ikan Jelawat bersifat omnivore yg cenderung herbivore, yg makanannya antara lain umbi singkong, daun papaya, ampas kelapa & daging ikan yg telah dicincang. Dalam lingkungan pemeliharaan terkontrol, ikan jelawat juga menyantap kuliner berbentuk pellet & usus ayam. Oleh lantaran itu ikan ini bila dipelihara sanggup diberikan pakan berupa sayuran dalam adonan pakan pellet
Secara garis besar pembagian terstruktur mengenai ikan jelawat yakni sbb:
Phylum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Cypriniformes
Famili : Cyprinidae
Genus : Leptobarbus
Spesies : Leptobarbus hoevenii

Tahap Pematangan Gonad
Induk dipelihara dalam bak khusus berukuran 500-700 m2 penebaran 0,1-0,25 kg/m2
Selama pemeliharaan, induk ikan dibi pakan pelet dengan kandungan protein 25-28%
Pakan diberikan sebanyak 3 % dari berat tubuh dengan frekwensi 2-3 per hari
Selain pelet diberikan juga pakan berupa hijauan menyerupai daun singkong secukupnya
Lama pemeliharaan induk lebih kurang 8 bulan
Induk yg siap pijah diperoleh dengan cara seleksi.

Tahap Pemijahan
Pemijahan jelawat sanggup dilakukan scara alami & buatan. Dalam paket teknologi ini dilakukan pemijahan buatan.
Induk terseleksi perlu diberok selama satu hari
Penyuntikan hormon HCG & kelenjar hipofisa terhadap induk betina dilakukan 2 kali
Penyuntikan I (PI) : 1 takaran kelenjar hipofisa ditambah 200 IU HCG per induk betina
Penyuntikan II (PII) : 2 takaran kelenjar hipofisa ditambah 300 IU per induk betina
Selang waktu antara PI & PII, 5-6 jam
Ovulasi terjadi antara 10-1 jam dari PI
Telur & sperma dikeluarkan dengan cara diurut
Pembuahan telur dilakukan dengan mencampurkan sperma & telur di bejana plastic
Jika telur telah mengembang siap untuk disimpan dalam wadah penetasan.

Tahap Penetasan
Padat tebar 400-500 butir telur per liter
Selama penetasan air harus dijaga kualitasnya (O2 4-8 ppm; pH 7,0-8,0; T:25-28 derajat C)
Pada suhu air 25-28 derajat C telur akan menetas 18-4 jam sesudah pembuahan.

Tahap Pemeliharaan Larva
Larva dipelihara pribadi ditempat penetasan telur
Cangkang & telur yg tidak menetas dibersihkan secara penyiponan
Hari ke 3 larva diberikan pakan Naupil Artemia (yg gres menetas) secukupnya
Pemberian pakan 3 kali sehari (pagi, siang ,sore)
Hari ke 7 sesudah menetas benih ikan siap untuk didederkan di kolam.

Tahap Pendederan
Persiapan bak mencakup pengeringan 2-3 hari, perbaikan pematang, pembuatan kanal tengah (kamalir) & pemupukan dengan pupuk kandung sebanyak 500-700 gr per m2. Kolam diisi air hingga ketinggian 80-100 cm. Pada kanal pemasukan dipasang saringan berupa hapa halus untuk menghindari masuknya ikan liar.
Benih ditebarkan 3 hari sesudah pengisian air bak dengan padat penebaran 100-150 ekor/m2. Benih ikan diberi pakan berupa tepung hancuran pelet dengan takaran 10-20 % per hari yg mengandung lebih kurang 25% protein. Lama pemeliharaan 2-3 minggu. Benih yg dihasilkan ukuran 2-3 cm & siap untuk pendederan lanjutan.

Sumber http://www.budidayaikan99.com/

Komentar