Jual Waring Ikan - Pengelolaan Air Bak Untuk Budidaya Udang Vannamei



Produksi akuakultur telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Udang yaitu salah satu spesies budidaya yg paling urgent di dunia terutama di Asia alasannya nilai ekonomi dan ekspor mereka yg tinggi, tulis Prakash Chandra Behera, Kepala Bisnis Aqua, PVS Group, Vijayawada, Inia.

Spesies udang gres yaitu Litopenaeus vannamei diperkenalkan dan praktik budidayanya telah banyak dilakukan di banyak negara selama beberapa tahun terakhir. Salah satu negara tsb yaitu Inia, yg mana budidaya udang Litopenaeus ini mendominasi 90% dari total budidaya udang. Pasalnya, udang ini menunjukkan tingkat tumbuh kembang yg cepat dan periode budidayanya berkurang secara signifikan dibandingkan dengan Penaeus monodon, sehingga Litopenaeus vannamei telah ditetapkan sebagai alternatif budidaya udang di aneka macam negara.

Budidaya Udang di Benggala Barat
Benggala Barat ianggap sebagai tempat perairan payau terbesar di Inia dan tersebar di 3 distrik yaitu Purba Medinipur, 24 Parganas Utara dan 24 Pargana Selatan. Bengal Barat mempunyai 5618,22 ha area perairan payau yg sanggup dikulturkan, di antaranya 3342 ha potensi Daerah cocok untuk budidaya udang (Upadhyaya 2001).

Kabupaten Purba Medinipur mempunyai lahan seluas 3342.0 Ha yg sesuai dengan wilayah budidaya udang dan terutama daerah-daerah ini yg telah dikembangkan untuk praktik budidaya ekstensif dan luas dengan spesies P.monodon semenjak beberapa tahun yg lalu. Praktik budidaya Litopenaeus vannamei telah dimulai sejak tahun 2012 dan ketika ini spesies vannamei mendominasi sekitar 90% dari total budidaya udang.

Ukuran Kolam & Desain
Sebagian besar kolam berada di bersahabat Kanal Kalinsupaya serta di sekitar perairan payau lainnya. Sebagian besar lahan budidaya berukuran kecil berkisar antara o.1 Ha – 0,3 Ha tempat penyebaran air. Sebagian besar kolam tidak mempunyai jalan masuk air masuk dan keluar,  maksimum 2-3 kolam berada di setiap zona lahan dan dimiliki oleh satu orang. Kolam maksimum dikonversi untuk budidaya udang dari sawah pertanian. Praktek budidaya telah dilakukan di kolam renta dan juga setiap tahun kolam yg gres dibangun ditambahkan untuk budidaya. Kolam budidaya udang dimiliki  sendiri atau iambil dari sewa @ Rs.20.000 / – – 30.000 / – tahun / hektar.

Pengelolaan budidaya
Persiapan Kolam
Kolam dasar tambak yg gres dikembangkan dan digali diperlakukan dengan takaran tinggi bubuk kapur sekitar 400-500 kg / satu hektar. Untuk kolam budidaya sesudah panen, dasar tambak dibiarkan mengering dan retidak untuk meningkatkan kapasitas hidrogen sulfida dan untuk memberantas organisme mikro atau makro dan predator lainnya. Gulungan dasar tambak dibentuk hingga 3-4 inci dan khusus di zona tempat tanah hitam organik yg tinggi. Timbal tanah hitam dilepas dan dibuang dari sisi kolam. Kemuian dasar tambak benar-benar dibajak pada kedalaman 30 cm untuk mengeluarkan gas-gas yg menjengkelkan yg ada di dalam tanah. Dasar tambak diperlakukan dengan kapur serta serbuk pemutih. Untuk pengapuran, petani memakai kapur cepat, kapur pertanian dan dolomit.

No
Hal-hal tertentu
%
1 Udang vannamaei Udang windu 90% 10%
2 Kolam normal dari tempat perairan payau Kolam tanah dikonversi dari sawah 40% 60%
3 Ukuran lahan: di bawah 0,1-0,3 ha Di atas 0,3- 0,8 ha
Diatas 0.8 ha
75% 20%
5%
4 1-2  kolam / lahan / orang 3-5  kolam / lahan / orang
Di atas 5 kolam / lahan/ orang
60% 30%
10%
5 Kolam berumur di atas 8 tahun Kolam renta berumur 5-8 tahun
Kolam renta berumur 2-4 tahun
Kolam renta berumur 1 tahun
35% 30%
20%
15%
6 Sistem inlet atau outlet tunggal Pisahkan sistem inlet dan outlet
Tidak ada ketentuan inlet dan outlet
15% 10%
75%
7 Memompa air dengan pompa diesel Memompa air dengan pompa listrik
70%
30%

Persiapan Kolam: Pengeringan Bagian Bawah Kolam, Tilting dan Pengapuran
Air garam dimasukkan ke kolam melalui pemompaan sesudah sistem filtrasi halus hingga ketinggian 3-4 kaki. Air yg terisi telah diolah dengan Klorin pada 20 ppm-30 ppm dan dibiarkan selama satu minggu. Air tambak dikeadaankan dengan mineral, probiotik, ragi, jus organik siap lokal dll sebelum ditebar.
 
Biosekuriti: Ukuran tindakan pengamanan bio tertentu dilakukan di beberapa peternakan menyerupai kelambu burung, psupaya kepiting, tapi sebagian besar budidaya kurang mempunyai biosekuritas.

Kepadatan : Kepadatan kualitas L. vannamei post larva pl12 – PL16 diperoleh dari pembenihan udang sesudah uji kualitas dan PCR. Larva udang iangkut dari pembenihan ke kolam budidaya melalui jalur darat dan penerbangan. Penebaran post larva udang dilakukan sesudah proses aklimisasi yg tepat.

Padat Tebar: Kerapatan stok post larva udang di sebagian besar tambak berada pada kisaran jumlah 70 -100  / m2. Juga kepadatan kantung post larva udang tertinggi di beberapa tambak di atas 120 hingga 150  / m2.

No Padat Tebar Post Larva (PL)  % kolam
1 2
3
4
5
Di bawah 50 / m2 PL 51-70 / m2 PL
71-100 / m2 PL
101 -120 / m2 PL
Di atas 121-150 / m2  PL
5% 25%
60%
5%
5%

Pemberian pakan: Semua pembudidaya memakai pakan udang pelet komersial dari aneka macam perusahaan untuk keperluan makan rutin. Kebanyakan pembudidaya mengadopsi kombinasi metode pengecekan anco sebagai taktik pemberian pakan. Secara teratur, makanan sehari-hari diadaptasi sesuai pengamatan anco. Frekuensi yg paling banyak dipakai oleh pembudidaya maksimum @ 4 kali sehari dan sesuai dengan iagram umpan yg ditentukan dari perusahaan umpan.

Pergantian Air: Jumlah air telah iatur dengan mempertahankan 1,0 meter hingga 1,3 meter sepanjang periode budidaya. hal ini dilakukan dengan cara menambahkan air ke kolam melalui pemompaan dari sungai payau terdekat guna mencegah penguapan air kolam atau rembesan dll. Sebagian besar kolam tidak sanggup melaksanakan pertukaran air secara teratur alasannya tidak terseianya air payau berkualitas yg berdekatan dengan sisi tambak mereka. Namun, beberapa tingkat drainase dari kolam sanggup dilakukan kalau kualitas airnya jelek atau dilihat dari tingkat keparahan keadaan kesehatan udang.

Aerasi: 1-3 kincir air berkekuatan  1 HP dan satu kincir spiral yg dipasang sesuai ukuran lahan budidaya dan padat tebar di sudut kolam yg berbeda. Aerator atau kincir air tsb berada dioperasikan sekitar 8-12 jam per hari untuk keperluan aerasi selama periode budaya keseluruhan.

Kincir air tsb dipakai untuk menciptidakan arus air sehingga limbah terakumulasi di tengah kolam. Selain itu, kincir air sanggup meningkatkan oksigen terlarut di kolam. Aerator ditempatkan jauh dari tanggul sekitar 3-40 meter jarak satu sama lain.

Aerasi di tambak udang
Perawatan udara dan tanah : Setelah kepadatan, tanah & air probiotik, Mineral, Zeolit, senyawa peredam amonia, senyawa peningkat Oksigen terlarut (DO), desinfektan air banyak dipakai di air tambak secara terencana dalam interval reguler menurut kualitas air dan tanah sesuai keadaan kesehatan udang. Sedimen dasar kolam mengubah warna hitam (sludge) sesuai dengan kenaikan hari budidaya dan kenaikan laju pemberian pakan. Pembentukan sludge dikontrol di kolam dengan mengoleskan lumpur mencerna produk probiotik dari aneka macam perusahaan komersial.

Berbagai embel-embel pakan diterapkan bersamaan dengan pakan pelet dan diberi makan udang untuk mempercepat tumbuh kembang, menghindari hama, mencegah penyakit, dll.

Aplikasi jus buatan sendiri
Jus buatan sendiri dioleskan sekali dalam seminggu. 8 kg jaring tebu, 20 kg dedak padi, 32 kg dolomit, 200 gm serbuk ragi, 500 gram dadih dicampur secara menyeluruh di kolam mandi dan direndam selama 1-2 hari dan dioleskan ke air tangki @ 30 lt / Tangki untuk menjaga lingkungan tangki pada tingkat maksimal.

Rentang Parameter Kualitas Air: Parameter air utama diukur dan dicatat dalam harian atau mingguan dengan dukungan alat uji lapangan dan alat uji. Parameter kualitas air utama menyerupai salinitas, oksigen terlarut, pH, suhu dan total nitrogen amonia (TAN) dipantau secara berkala. Parameter air utama sebagian besar tambak berada pada kisaran berikut.
No Parameter Air Kisaran Nilai
1 pH 7.4-9.4
2 Salinitas (ppt) 5.0-35.0
3 Oksigen terlarut / DO (mg/l) 3.6-6.5
4 Amonia (ppm) 0.1-2.4
5 Suhu (oC) 24.0-32.0

Sampling: Sampling mingguan sangat urgent untuk mengetahui kesehatan, tumbuh kembang dan kelangsungan hidup udang. Sampling pertama telah dilakukan di semua kolam budidaya. Selama pengambilan sampel, tumbuh kembang dan kelangsungan hidup udang bervariasi tergantung pada kepadatan penebaran.

Pertumbuhan & Survival
Sampling telah dilakukan di kolam setiap dua ahad pada jam-jam awal dengan jaring di sebagian besar kolam. Empat hingga lima tangkapan dibentuk di setiap kolam. Berat udang individu iamati dan dinilai sebagai problem kesehatan lainnya menyerupai kesehatan, rata-rata berat tubuh (ABW), penyakit atau infeksi, dll.

Tingkat tumbuh kembang rata-rata udang meningkat 18 gm -20 gm dalam 90 hari kultur dengan angka bertahan 70-90%. Tingkat produksi udang terakhir berkisar antara 12,0 ton hingga 24 ton / hektar tergantung kepadatan tebar, tingkat tumbuh kembang dan% korban.

Panen & Pemasaran: Udang dipanen oleh jaring seret di sebagian besar kolam. Udang yg dipanen dikemas dengan es di baki sesudah dicuci dengan benar dalam air tawar. Udang dijual sesuai hitungan dan ukurannya.

Udang Panen dengan drag net
Manajemen Tenaga Kerja: Di sebagian besar tambak, acara sehari-hari dilakukan oleh pemilik budidaya dan anggota keluarga mereka. Pada kesempatan tertentu, mereka mempekerjakan tenaga ekstra untuk panen, pekerjaan konstruksi dll.

Faktor risiko
Sebagian besar tambak menghadapi aneka macam hambatan dan problem selama masa budidaya.

Masalah Lingkungan & Kolam: Tidak terseia air garam pada waktunya, musibah seperti: Banjir dan Siklon, Hujan lebat turun, suhu tinggi, dll.

Masalah Kesehatan Udang: Larva udang kualitas jelek yg dipasok oleh pembenihan, mortalitas pada awal DOC (masa pemeliharaan), Pertumbuhan terhambat, penyakit seperti: WSSV, bisul vibrio, insang hitam, kotoran putih & usus halus, EHP, basil luminescence (LB), ganggang berserabut, dll
Pasar: Harga murah, Tidak terseia pembeli sempurna waktu dll.

Khusus Budidaya Udang Vannamei di Purba Medinapur
Kolam tanah kecil dari budidaya udang vannamei di Purba Medinapur dist., Memiliki ciri unik dan beberapa hal berbeda dari bab lain negara.
  • Sebagian besar kolam tanah berukuran kecil dan berkisar 0,1 -0,3 ha.
  • Kerapatan stok larva udang sangat tinggi dibanding tempat budidaya lainnya. Namun, di beberapa tambak sudah dilakukan paling tinggi 150 no / m2.
  • Panen udang di sebagian besar tambak berkisar 12 ton hingga 24 ton / Ha / flora yg merupakan tingkat produksi tertinggi di negara ini.
  • Pertumbuhan dan kelangsungan hidup berada pada kisaran yg lebih tinggi.
  • Keberhasilan budaya berada pada kisaran 70-85% di kolam maksimum.
  • Perubahan (out let) di sebagian besar tambak yaitu nol dan air tambahan telah ditambahkan ke kolam dari waktu ke waktu untuk menjaga tingkat air minimum.
  • Pengelolaan tambak dan praktik budidaya dilakukan oleh pemilik budidaya dan anggota keluarga mereka dengan pengetahuan terbatas wacana teknologi budidaya udang modern.
  • Budaya berkembang di kolam dengan biaya pengeluaran minimum.
  • Pengeluaran maksimum disertidakan untuk pembelian bibit udang, pakan, solar, produk perawatan kesehatan tambak, dll.
  • Tingkat produksi, tumbuh kembang, survivalnya berada pada tingkat yg lebih baik dibandingkan dengan bab budaya tempat lainnya di negara tsb dengan mempertimbangkan kepadatan penebaran dan juga pertukaran air.
Studi Kasus Kolam Budidaya Udang yg dipilih secara acak (Vannamei)
Bobot rata-rata berkisar antara 8,2 gm -10,6 gm selama 62 periode DOC. Saat panen, rata-rata berat udang berkisar antara 18,8 hingga 23,8 gm. Setelah 83 DOC – 97 DOC masing-masing. Rata-rata tumbuh kembang tubuh udang berkisar 2,0 gm hingga 2,6 gm / minggu. Kelangsungan hidup udang di semua tambak berkisar antara 74,8% hingga 84,4%.

Kesimpulan
Harapan udang dan rata-rata tingkat tumbuh kembang tubuh cukup baik mengingat dimensi kolam, padat tebar dan nol pertukaran air tambak udang. Meskipun ketika ini kolam penimbunan tinggi ini mengatakan hasil yg lebih baik dengan biosekuriti rendah & pengelolaan air yg terbatas namun lebih banyak perhatian akan memerlukan biosekuritas yg ketat dalam sistem kolam dan praktik pengelolaan tambak terbaik untuk praktik budidaya berkelanjutan di masa depan. Juga sangat urgent bahwa acara training ekstensif yg akan dilakukan untuk pembudidaya, untuk menyebarkan doktrin diri terhadap praktik budidaya udang untuk menjaga keberlanjutan industri ini.


Sumber http://www.budidayaikan99.com/

Komentar